بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Ujungan Desaa Gumelem |
Tradisi ujungan adalah tradisi yang di lakukan oleh
masyarakat Jawa Tengah Dan Jawa Barat. Tradisi ini merupakan tradisi untuk
memohon kepada Allah untuk mendapatkan hujan yang dilakukan oleh sepasang
laki-laki dewasa dengan menggunakan peralatan berupa sebilah rotan sebagai alat
pemukulnya. Ritual yang
dipimpin oleh seorang Wlandang (wasit) ini, biasanya diselenggarakan pada saat
musim kemarau panjang. Pada musim ini para petani sangat membutuhkan air untuk
mengairi sawah-sawahnya dan juga untuk memberi minum binatang ternak piaraannya
seperti sapi, kerbau, kambing, dan lain sebagainya.
Konon,
untuk mempercepat datangnya hujan, pemain Ujungan harus memperbanyak pukulan kepada lawannya hingga
mengeluarkan darah. Dengan semakin banyaknya darah yang keluar akibat pukulan,
maka semakin cepat pula hujan akan turun. Tradisi yang diselenggarakan
pada mangsa kapat (keempat)
dan kamo (kelima) di
musim kemarau ini, pesertanya adalah orang laki-laki dewasa yang memiliki
kemampuan menahan rasa sakit akibat pukulan rotan maupun menahan sakit saat
terjadi benturan dengan lawan.
Seiring
dengan berjalannya waktu, tradisi
Ujungan kini hanya berkembang sebagai seni pertunjukan hiburan biasa. Walaupun
demikian, ketentuan-ketentuan peraturan permainan Ujungan masih tetap mengacu
pada Ujungan zaman awal munculnya tradisi ini, baik rotan yang dipakai sebagai
alat pukul maupun Wlandang pertunjukan.
Rotan yang dipakai harus memiliki tingkat kelenturan yang cukup baik, dengan
panjang sekitar 40.125 cm dan diameter sekitar 1,5 cm. Ketentuan rotan yang
dipersyaratkan seperti ini bertujuan untuk mengurangi rasa pedih bila
disabetkan ke tubuh. Sedangkan seorang Wlandang harus memiliki keterampilan ilmu beladiri yang
tinggi. Hal ini dimaksudkan agar apabila suatu saat salah satu pemain Ujungan
tidak puas dengan hasil keputusan wasit dan mencoba untuk melawan wasit, maka
wasit harus berani menerima tantangan itu.
Ritual Tradisi Ujungan terdapat di Kecamatan Susukan,
Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Ujungan merupakan ritual tradisi yang menggabungkan
tiga jenis seni, yaitu seni musik (Sampyong), seni tari-silat
(Uncul), dan seni bela diri tongkat (Ujungan). Keistimewaan lain yang terdapat
pada Tradisi Ujungan ialah terdapatnya sikap menjunjung tinggi nilai
sportivitas, persaudaraan, rasa nasionalisme, dan semangat patriotisme sebagai
generasi penerus bangsa.Jika anda Ingin Tau Asal Usulnya, Silahkan Klik Disini
Keren
BalasHapuswow
HapusJELAS
BalasHapus