بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
|
SBY |
Nama : Susilo Bambang Yudhoyono
Tempat Tanggal Lahir : Pacitan, 9 September 1949
Agama : Islam
Istri : Ny Kristiani Herawati
Anak : 1. Agus Harimurti Yudhoyono
2. Edie Bhaskoro Yudhoyono
Pendidikan : Akmil Magelang tahun 1973
Master of Art (MA) dari Management Webster University, AS
S3 Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Karir : 1996 – 1997 Pangdam II Sriwijaya
1997 – 1998 Kasospol ABRI
1999 – 2001 Menteri Pertambangan dan Energi
2001 – 2004 Menko Polkam
2004 – sekarang Presiden RI
Alamat : Puri Cikeas Indah, Cibubur, Bogor
Begitu masuk level jenderal, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung
menarik perhatian pengamat militer. Dia termasuk sedikit di antara
jenderal TNI yang memiliki wawasan intelektual melampaui bidang yang
ditekuninya. Tak heran, dulu ia kerap digolongkan sebagai jenderal
intelektual.
Kecemerlangan wawasan lulusan terbaik Akmil 1973 ini mengantarnya
dalam berbagai jabatan penting. Ia pernah menjadi Kasdam Jaya tatkala
terjadi peristiwa 27 Juli 1996. Setelah itu, ia promosi menjadi Pangdam
II Sriwijaya sampai akhirnya ditarik ke Mabes ABRI sebagai Kasospol
dengan pangkat letjen.
Ketika Presiden Gus Dur berkuasa, SBY yang juga menantu Jenderal
Sarwo Edhie Wibowo ini ditawari masuk kabinet sebagai Mentamben. Tawaran
tersebut diterima yang di sisi lain, membuatnya terpaksa harus pensiun
lebih cepat 5 tahun dari karir militernya.
Kerjasamanya dengan Presiden Gus Dur berlangsung tak lama. Setelah
sempat mampir sebagai menkopolkam di tahun 2001, SBY kemudian
diberhentikan oleh Gus Dur. Tapi begitu Gus Dur dilengserkan MPR, dan
Megawati naik menjadi presiden, SBY kembali ditunjuk menjadi
menkopolkam.
Kebersamaan dengan Megawati pun ternyata tak awet. Menjelang akhir
masa pemerintahannya, SBY tak dilibatkan dalam beberapa pengambilan
kebijakan pemerintahan. Uneg-uneg ini disampaikan kepada pers yang
menyebabkan suami Megawati, Taufik Kiemas menyebutnya sebagai jenderal
yang kekanak-kanakan. Tak dinyana justru sindiran ini melambungkan
simpati publik pada SBY.
Pada pemilu 2004, SBY dengan kendaraan Parta Demokrat yang telah ia
persiapkan sejak tahun 2001, SBY maju ke bursa capres bersama Jusuf
Kalla (JK). Pasangan ini mendapat dukungan penuh dari PKS dan PBB.
SBY-JK pun akhirnya memenangkan pemilihan presiden dalam 2 putaran
setelah mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi dalam duel terakhir.
Selama menjadi presiden, banyak deraan menimpa SBY. Pada awal
pemerintahannya, ada idiom SBY adalah presiden bencana karena banyaknya
bencana alam yang menimpa Indonesia. Setelah itu berlanjut dengan krisis
minyak yang memaksanya menaikkan harga premium dan solar.
Meski demikian, SBY pun punya catatan sukses. Di masa
pemerintahannya lah konflik Aceh terselesaikan, demikian pula dengan
komitmen pemberantasan korupsi yang realisasinya jauh lebih bagus
ketimbang presiden-presiden sebelumnya.
0 Komentar:
Catatan !
1. Komentar Yang Sopan
2. Berkomentar Yang Berkaitan Dengan Artikel
3. Jika Tidak Sopan, Maaf, Komentar Anda Tidak Saya Terbitkan
4. Silahkan Berkomentar >>>
Terimakasih